Keren! Pesawat Buatan Indonesia ini Sudah Mendunia

Keren! Pesawat Buatan Indonesia ini Sudah Mendunia.


Personal BLOG |Pesawat Buatan Indonesia ini Sudah Mendunia | Jika kita melihat kekurangan negeri ini, maka yang paling sering terlihat di televisi maupun informasi lainya, adalah para pelaku korupsi dan bobroknya moral dan kinerja pejabat negeri ini.


Namun kita tinggalkan saja orang-orang koruptor-koruptor tak berguna itu, Akan lebih bersemangat ketika kita membaca informasi terkait dengan keberhasilan anak-anak terbaik Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Dunia Internasional.


Salah satu informasi yang membanggakan tersebut yaitu keberadaan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI.


Tentunya kita sudah banyak yang tahu jika Indonesia memiliki industri pesawat terbang yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Industri pesawat ini bernama PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI.


Didirikan pada tahun 1976, PTDI pernah mempekerjakan hingga 16.000 tenaga ahli bidang penerbangan hingga teknisi biasa. Di dalam perjalanan perusahaan, BUMN pesawat ini mampu menghasilkan produk pesawat dan komponen yang dipakai dan diakui dunia.


Seperti pesawat CN235. Pesawat bermesin turboprop rancangan PTDI dan Airbus Military ini, telah dipakai di berbagai negara. Atau komponen penting pada pesawat jet komersial super jumbo Airbus 380. Mau tahu, produk PTDI yang mendunia itu?


Berikut ini saya kutipkan langsung dari detikFinance, Jumat (21/2/2014) terkait dengan keberhasilan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI dikancah Dunia:


Pesawat CN235




[caption id="attachment_1572" align="aligncenter" width="550"]Inilah penampakan Pesawat CN235 produk Indonesia  yang sudah digunakan oleh militer-militer dunia | foto: files.wordpress.com Inilah penampakan Pesawat CN235 produk Indonesia yang sudah digunakan oleh militer-militer dunia | foto: files.wordpress.com[/caption]

Sampai saat ini, berbagai pesawat hingga helikopter laris manis terjual. Salah satunya pesawat penumpang dan militer CN235. Pesawat ini awalnya dikembangkan mulai 1979.


Saat itu, BJ Habibie selaku pimpinan PTDI menggandeng Cassa (sekarang Airbus Military) untuk merancang dan memproduksi pesawat bermesin turboprop dan mampu membawa 35 orang.


Hingga akhirnya, pesawat ini berhasil diperkenalkan kepada publik (roll out) untuk pertama kalinya pada September 1983.


Sejak itu, PTDI dan Cassa melakukan penjualan CN235, di dalam dan luar negeri. Untuk pasar luar negeri, negara-negara yang telah menggunakan pesawat ini, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, Pakistan, hingga Korea Selatan.


Bahkan PTDI saat ini sedang menjajaki kerjasama peningkatan kapasitas CN235 milik Korea Selatan dan Malaysia.


Saat ini, kebutuhan CN235 telah bergeser ke arah pesawat pengawas pantai. Pesawat CN235 varian Maritime Patrol (MPA) dibutuhkan karena mampu membawa peralatan untuk pengawasan dan pengamanan maritim.


Pesawat tipe CN235 MPA ini telah digunakan oleh TNI AL dan pasukan penjaga pantai Korea Selatan untuk mengawasi perairan.


Sejak dikembangkan mulai 1979, pesawat CN 235 telah terjual hingga 311 unit di seluruh dunia. Untuk bagian PTDI, mampu menjual 60 unit di dalam dan luar negeri. Sedangkan Cassa telah menjual 251 unit.


Pengembangan dari pesawat CN235 tidak berhenti di situ saja. PTDI dan Cassa merancang CN235 next generation (nextG).


Pesawat NC212




[caption id="attachment_1571" align="aligncenter" width="492"]Pesawat NC212 Buatan Indonesia | Foto: detikFinance Pesawat NC212 Buatan Indonesia | Foto: detikFinance[/caption]

PTDI juga merancang pesawat baling-baling berkapasitas kecil. Seperti NC212. Pesawat ini diproduksi untuk seri NC212-200 dan NC212-400. Namun untuk seri NC212-200 telah dihentikan proses produksinya.


Pesawat multi fungsi ini, mampu membawa hingga 20 orang dengan beban maksimal 2.000 kg. Pesawat ini merupakan rancangan bersama antara PTDI dan Airbus Military. Saat ini, PTDI mengembangkan NC212 seri terbaru yaitu NC212i.


Pesawat seri terbaru ini, telah dipesan sebanyak 2 unit oleh Angkutan Udara Filipina dan 1 unit untuk Kementerian Pertanian Thailand. Sejak pertama kali dikembangkan, PTDI telah menjual hingga 102 unit pesawat NC212.


Pesawat N250




[caption id="" align="aligncenter" width="427"] Pesawat N250 Foto: detikFinance[/caption]

Pesawat N250 merupakan pesawat rancangan asli putra-putri Indonesia. Pesawat penumpang bermesin turboprop ini, awalnya dirancang untuk menerbangi seluruh negara kepulaun. PTDI pada tahun 1995 berhasil meluncurkan dan menerbangkan 2 unit prototype N250 yaitu N250 PA1 dan N250 PA2.


Saat menuju pengembangan pesawat ke-3 dan menunggu sertifikasi, pesawat ini dihentikan pengembangannya karena krisis ekonomi dan atas rekomendasi International Monatary Fund (IMF) pada tahun 1998.


Namun saat proses pengembangan dan sebelum proyek N250 dihentikan, pesawat ini pernah diterbangkan langsung dari Indonesia ke Prancis untuk ditampilkan pada acara Paris Air Show tahun 1997.


Pesawat ini terbang dikawal CN235 dari Indonesia menuju Prancis. Saat tampil di Paris Air Show, N250 mampu mencuri perhatian dunia kala itu. Saat ini, justru maskapai Indonesia banyak memakai pesawat sejenis N250 yaitu pesawat buatan ATR.



Komponen Pesawat Airbus


[caption id="" align="aligncenter" width="569"] Komponen Pesawat Airbus ternyata yang bikin dari Indonesia | Foto: detikFinance[/caption]

PTDI berhasil menjadi pemasok utama atau tunggal untuk pembuatan komponen vital pesawat super jumbo Airbus 380. PTDI membuat salah satu komponen sayap yang bernama Outer Fixed Leading Edge.


Komponen ini masuk kategori tersulit dan vital dalam sebuah pesawat terbang. Maka ketika PTDI tidak atau terlambat memproduksi komponen ini, maka produksi A380 akan terganggu.


Hingga saat ini, komponen outer fixed leading edge ini telah terpasang pada 165 pesawat jumbo A380. Selain komponen A380, PTDI juga membuat komponen pesawat jenis A320, A321, A340, A350 hingga Boeing 747.


Selain membuat komponen pesawat, PTDI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC725 dan EC225.


Untuk bisnis komponen pesawat atau aerostructure, PTDI pada tahun 2013, memperoleh kontrak baru senilai Rp 112 miliar dan senilai Rp 728 miliar akan diperoleh pada tahun 2014. Semoga saja setelah anda membaca informasi diatas, anda akan ikut bangga jika negera kita bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia juga layak berbangga karena produk-produk pesawatnya dikenal Dunia Internasional.