Bakti Mahasiswa China ini Terhadap Orang Tuanya Luar Biasa !

Bakti Mahasiswa China ini Terhadap Orang Tuanya Luar Biasa !


Personal BLOG |  “Saya tak bisa katakan hidup ini mudah tetapi satu cara untuk mengatasi masalah adalah melalui kerja keras. Saya tak perlu mengeluh. Saya kira begitu saya lulus (hidup) saya akan lebih baik,” | Guo Shijun.


Saya sendiri termasuk orang yang kadang berfikir jika orang di luar negeri dikenal lebih sebagai seorang yang individual. Termasuk dalam hal kepedulian mereka untuk merawat orang tua mereka.


Hal tersebut karena saya berfikir jika di luar negeri, mereka dikenal sudah terbiasa mandiri sejak kecil sehingga tidak terlalu dekat dengan orang tua mereka sekalipun.


Tapi begitu membaca tulisan dari Andrie Wongso di facebooknya (23/1/14), pemikiran saya menjadi berubah. Kenapa?


Ternyata di China masih ada seorang Mahasiswa bernama Guo Shijun yang kecintaanya terhadap orang tua sungguh sangat luar biasa!


Sungguh terpuji sikap Guo Shijun, 20 tahun. Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di China ini begitu berbakti kepada orangtuanya. Mendapati ayahnya yang kemudian lumpuh setelah kecelakaan, ia putuskan membawanya tinggal di asrama kampus agar sambil kuliah bisa tetap merawatnya.


Shijun lahir dari keluarga miskin. Ketika masih kecil, ibunya sakit dan mengalami gangguan mental. Ia dan ayahnya kemudian merawat sang ibu. Meski begitu, Shijun berprestasi baik di sekolah. Akhirnya ia bisa masuk universitas ternama.


Beberapa waktu kemudian, ayahnya mengalami kecelakaan ketika tengah bekerja. Karena jatuhnya cukup tinggi (dari jarak 15 meter), sang ayah luka parah & lumpuh dari pinggang ke bawah. Dengan kedua orangtuanya yang memerlukan perawatan, Shijun merasa kesulitan. Akhirnya kakek-neneknya turun tangan. Sang ibu dirawat mereka, sementara ayahnya dirawat Shijun sendiri.


Tak mudah untuk memelihara sang ayah dalam kondisi seperti itu. Apalagi ia sedang kuliah. Namun Shijun tak putus asa. Agar kedua tugasnya bisa ia penuhi, ia putuskan untuk membawa ayahnya tinggal di asramanya di dekat kampus. Untuk biayanya, ia pinjam ke teman-temannya.


Untunglah sebagai mahasiswa berprestasi, ia mendapat beasiswa sehingga beban ekonominya bisa sedikit tertolong.


“Saya tak bisa katakan hidup ini mudah tetapi satu cara untuk mengatasi masalah adalah melalui kerja keras. Saya tak perlu mengeluh. Saya kira begitu saya lulus (hidup) saya akan lebih baik,” kata Shijun.


Luar biasa!!


Jika anda membaca tulisan ini dan anda masih memiliki orang tua, semoga kisah ini bisa menginspirasi kita untuk semakin berbakti dengan orang tua kita. | Semoga..