Kalahkan Filipina 9-0, Kenapa Timnas U-19 Bisa Kalah 3-0 dari Vietnam?

Jika anda membaca tulisan saya sebelumnya, saya sangat memberikan apresiasi dengan kepelatihan Indra Sjafri karena sukses kalahkan tuan rumah Myanmar [2-1], dan permalukan Filipina dengan keunggulan telak 9-0 tanpa balas dalam gelaran Piala AFF U-18 2017.

Saya juga memberikan pujian kepada Indra Sjafri bahwa pelatih tersebut jauh lebih baik daripada Luis Milla dalam melatih timnas Garuda.

Pujian saya tersebut tentunya tidak berlebihan karena Indra Sjafri memang menurut saya lebih baik dari Luis Milla untuk melatih timnas Garuda.

Apalagi kalau mengingat gaji yang diberikan kepada Luis Milla belum sebanding dengan apa yang diraih Luis Milla karena gagal meraih bisa lolos ke final saat gelaran Sea Games 2017 kemarin.

Namun ternyata pujian terhadap Indra Sjafri sepertinya juga harus ditahan lebih dahulu karena ternyata Indra Sjafri gagal meraih kemenangan saat menghadapi Vietnam.

Tidak hanya gagal meraih kemenangan, namun anak asuh Indra Sjafri harus menerima kekalahan telak 3-0 dari Vietnam.

Padahal tadinya saya berfikir setidaknya Indonesia bisa menang 2-1 atas Vietnam, atau minimal hasil seri. Namun ternyata justru harus mengalami kekalahan telak 3-0.

Sebuah kekalahan yang sepertinya cukup menyakitkan, namun setidaknya posisi Indonesia masih aman di Group B karena posisi Indonesia ada di posisi kedua [dibawah Vietnam].

Indonesia akan bisa memastikan lolos ke babak berikutnya jika bisa kalahkan Brunei pada laga selanjutnya.

Dari kekalahan telak 3-0 atas Vietnam, kita tentunya jadi ingin tahu dan muncul sebuah tanya, kenapa Timnas U-19 bisa kalah 3-0 dari Vietnam, padahal sebelumnya Indonesia abrusaja sukses besar kalahkan Filipina dengan skor telak 9-0.

Kalau kita cari penyebabnya, mungkin bisa saja akrena beberapa faktor, diantaranya karena Filipina memang bukanlah tim unggulan sehingga terlalu mudah untuk bisa mengalahkanya. Sedangkan Vietnam memang sudah dikenal dengan permainanya yang lebih baik dari Indonesia, apalagi jika dibandingkan dengan Filipina.

Penyebab lainya saya khawatir terkait dengan "mental" para pemain yang terlalu percaya diri karena sebelumnya sukses kalahkan Filipina 9-0, sehingga saat bermain melawan Vietnam, permainan mereka jadi tidak maksimal.

Apalagi kalau kita baca di berbagai pemberitaan di media nasional juga di sosial media, banyak sekali yang memberikan pujian yang luar biasa kepada timnas Garuda. Saya sendiri termasuk satu diantara yang memberikan pujian dan presiasi atas kemengangan telak 9-0 timnas Garuda U-19 saat hadapi Filipina.

Namun apapun hasilnya, saya tetap masih terus mendukung Indra Sjafri dan tim garuda U-19 untuk tetap semangat dan berjuang menghadapi laga-laga berikutnya.

Jadikan kekalahan 3-0 dari Vietnam sebagai cambuk dan warning untuk terus berlatih dan lakukan yang terbaik hingga raih juara.

Jangan terbuai dengan pujian saat meraih kemenangan, karena puncak uforia kemenangan yang sesungguhnya adalah saat timnas Garuda bisa meraih juara di ajang gelaran Piala AFF U-18 2017.

Buat para netizen juga saat timna Garuda U-19 meraih kemenangan, kita tetap memujinya, namun janganlah memberikan ujian yang terlalu berlebihan, namun saat kalah kalian justru tak mau mendukung timnas Garuda!

Jadilah pendukung timnas Garuda muda untuk bisa harumkan nama baik Indonesia melalui berbagai hal, satu diantaranya dengan tetap mendukung timnas Garuda muda, baik saat menang mapun kalah, mereka tetap kebanggaan yang dimiliki bangsa kita, Indonesia!

Terus berjuang timnas garuda muda!