Luar Biasa! Pauziah, Walau Sudah Hampir 100 Kali Diamputasi Namun TetapGiat Bekerja dan Selalu Bersyukur

Personal BLOG | Apakah anda merasa orang yang saat ini paling menderita di dunia ini?

Jika anda merasa seperti itu, ada baiknya mari kita ikut belajar dari Pauziah yang walau sudah hampir 100 Kali Diamputasi Namun Tetap Giat Bekerja dan terus bersyukur.

Saya kutip dari 1001kisahteladan.com, Inilah kisah inspiratif seorang wanita cacat fisik yang tidak menyerah pada keadaan.

Wanita perkasa tersebut adalah Pauziah A Kadir (52), yang mengidap kanker tulang sejak 31 tahun lalu. Anggota tubuhnya tidak lengkap lagi semenjak penyakit tersebut menggeroti tulangnya.

Pauziah yang tidak menyerah pada penyakit yang membuat anggota badannya harus diamputasi sedikit demi sedikit tersebut memberi inspirasi semangat luar biasa bagi orang lain dengan anggota tubuh yang lengkap.

Meski tidak lagi memiliki kaki dan beberapa jari tangannya juga sudah diamputasi, Pauziah yang sudah berumur lebih dari setengah abad tetap bekerja dengan menjual nasi lemak dengan mengendarai motor.
Tulang saya membusuk setiap hari dan sudah hampir 100 kali anggota badan saya dipotong sedikit demi sedikit,” ucap Pauziah.

Pauziah bahkan mengibaratkan dirinya sepertinya kayu yang semakin hari semakin rapuh dan busuk karena digerogoti oleh rayap. Semua bagian tubuhnya yang  memiliki tulang seperti tinggal menghitung hari untuk Ia ikhlaskan dipotong demi tetap hidup.

Pauziah yang tinggal bersama anak dari saudaranya tersebut tidak pernah mau menyerah pada penyakit dan bentuk fisiknya yang tidak lagi lengkap seperti manusia normal pada umumnya.
Tapi saya tidak mau menyerah kalah. Selagi saya masih mampu saya akan bekerja untuk meneruskan hidup dan tidak akan menyusahkan orang lain,” ucap wanita perkasa yang tinggal di Kampung Pertama, Malaysia tersebut.

Kisah perjuangan Pauziah melanjutkan hidup dengan keterbatasan dan semangat luar biasa itu mengingatkan kita pada Firman Allah yang terus-menerus di ulang dalam Surat Ar Rahman, “Lalu nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?”.

Semoga dengan membaca kisah dari Pauziah diatas, kita semua menjadi orang yang jauh lebih banyak bersyukur dan terus bersyukur daripada harus berkali-kali mengeluh.