Anda Merasa Kurang Dihargai di Tempat Kerja?, Tenang! Anda Tidak Sendirian

Anda Merasa Kurang Dihargai di Tempat Kerja?, Tenang! Anda Tidak Sendirian.


Personal BLOG | Sepertinya bukan rahasia lagi jika setiap karyawan pastinya punya [pernah] pengalaman dan kesan merasa kurang dihargai di tempat kerja masing-masing.

Kesan dan penilaian bahwa dalam kerjaan pimpinan tidak pernah salah adalah sebuah kesan yang dirasakan banyak karyawan.

Tidak berlebihan ketika muncul "lelucon" yang berbunyi dalam sebuah pekerjaan ada dua pasal yang berlaku.

"Pasal 1 berbunyi, Pimpinan tidak pernah salah, Pasal dua, Jika Pimpinan salah, maka kembali pada Pasal 1".

Bisa dikatakan jika karyawan bekerja dengan baik, begitu minim penghargaan apalagi naik gaji. Tapi begitu melakukan sedikit kesalahan, maka terkesan seorang karyawan tidak ada harganya sama sekali. Cacian dan selalu dimarahi adalah resiko dan makanan sehari-hari yang dirasakan karyawan.

Jika anda merasakan seperti itu, maka sebenarnya anda tidak sendirian. Karena dari hasil survey di negara-negara di luar Indonesia juga mengalami kesan yang hampir sama.

Jumlah orang yang mengaku tidak pernah dihargai di kantor akan membuat Anda tercengang.


Merasa kurang dihargai dalam bekerja? Anda tidak sendiri, karena ternyata hampir separuh pekerja di Amerika Serikat mengatakan mereka “tidak pernah” merasa dihargai atas kerja keras mereka, menurut survei yang dilakukan situs Monster.com, sebagaimana dikutip dari BBCIndonesia.

Lebih dari sepertiga pekerja di India dan Jerman juga mengatakan kepada Monster hal yang sama.

Survei dilakukan terhadap 2.000 orang di AS, Jerman, India, dan negara-negara teluk di Timur Tengah.

“Para karyawan tidak merasa bahwa kerja mereka berarti,” kata Joanie Courtney, wakil presiden senior dari Global Market Insight untuk Monster, dalam surat elektroniknya. Di AS, karyawan perlu kerja dengan waktu lebih panjang untuk bisa membuat perubahan.

[caption id="attachment_2941" align="aligncenter" width="654"]sumber gambar: BBCIndonesia sumber gambar: BBCIndonesia[/caption]

Sebanyak 39% pekerja di AS yang merayakan Hari Buruh pada 7 September, dilaporkan bekerja lebih dari 50 jam per pekan.

Meskipun demikian, pekerja tidak mengetahui apa hasil dan kontribusi kerja mereka terhadap perusahaan.

Hanya 10% merasa mereka dihargai lebih dari 'kadang-kadang saja', menurut survei yang dilakukan Juli dan Agustus itu. Hasil ini, menurut Courtney, adalah sebuah kejatuhan moral.

Tak mengherankan, katanya, bahwa 68% pekerja tidak mencintai pekerjaan mereka.

Tidak ada kata terlambat untuk mengembalikan moral yang jatuh itu, kata Courtney. Para manajer harus “menghargai kerja individual dan menghargai kinerja mereka”. Kemudian, manajer juga harus menjadi teladan “etika, komunikasi, dan dedikasi untuk para pekerjanya. Mereka harus memperlihatkan mereka peduli.”