Tidak Ada TUHAN Selain UANG?

Tidak Ada TUHAN Selain UANG?


Personal BLOG | Banyak orang bekerja siang dan malam memeras keringat dan banting tulang, semua pada akhirnya bermuara dengan satu keinginan yang sama yaitu supaya usaha dan kerja keras kita menghasilkan sebuah benda bernama "Uang".


Karena memang di dunia ini semua kebutuhan yang kita inginkan semua harus kita dapatkan dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang syah.


Dan ternyata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita yang berkaitan dengan urusan dunia saja uang diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan kita yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan yang itu kaitanya merupakan sebuah hubungan antara manusia dengan Tuhan juga membutuhkan Uang.


Dan memang pada kenyataanya uang merupakan kebutuhan pokok kita sebagai umat manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup kita di dunia ini. Dan agama manapun aku pikir memang mewajibkan umatnya untuk selalu bekerja keras sehingga kita bisa mendapatkan uang yang bisa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari untuk keperluan keluarga.


Dan banyak sekali cara orang untuk bisa mendapatkan uang, dari cara yang benar hingga dengan cara yang melanggar aturan bagi mereka tak jadi masalah yang penting mereka dapatkan uang.


Jika sudah sampai melanggar aturan untuk mendapatkan uang, maka kadang muncul pernyataan bahwa orang-orang yang seperti itu sudah memegang sebuah "prinsip" Tidak ada TUHAN selain UANG ?


Mungkin saya tidak akan mengaitkan pernyataan saya ini dengan salah satu agama tertentu, tapi disini saya hanya ingin mengoreksi diri saya pribadi dan semua pembaca disini bahwa jangan sampai pernyataan seperti dimaksud dalam judul tulisan ini diatas ( Tidak ada Tuhan Selain Uang) dijadikan pegangan kita dalam mencari uang.


Karena pada kenyataanya itu adalah sebuah Kesalahan. Tapi inilah manusia dengan berbagai sifat buruknya dari Ambisi, Tamak, Rakus, dan sifat-sifat buruk yang kita miliki, kadang tanpa sadar Uang telah dijadikan TUHAN oleh mereka.


Ini bisa kita lihat betapa banyak pejabat di negeri ini yang sudah di SUMPAH ATAS NAMA TUHAN di bawah sebuah KITAB SUCI, Namun itu hanya dianggap ritual "SAMPAH" yang pada FAKTAnya mereka melanggar Sumpah tersebut dengan cara mereka melakukan Korupsi dan memperkaya diri selama menjabat.


Tidakkah untuk mereka yang demikian itu layak disebut sebagai orang yang menganggap Sumpah Suci tersebut hanyalah sebuah ritual "sampah" ala mereka?.


Saya teringat dengan tulisan caknun yang berjudul "Akal itu ujung Jari Tuhan". Dalam tulisan tersebut ada pernyataan yang sangat menarik yaitu,


[box type="note" align="" class="" width=""]".....Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita.[/box]


Orang-orang yang selalu menganggap Uang adalah Tuhan mereka, mungkin akan selau menilai dan mengukur apapun selalu dari Uang.


Mungkin mereka akan mengatakan sebuah janji dan sumpah jika mereka diberikan uang yang banyak, gaji yang tinggi, fasilitas yang mewah, mereka akan berjanji untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, Tapi pada kenyataanya itu tidak bisa menjadi sebuah Jaminan Yang MUTLAK kebenaranya.


Tapi lihatlah, di sekitar kita justru sebaliknya, orang-orang yang dengan keterbatasanya, mereka tidak memiliki fisik dan badan yang utuh, mereka juga tidak di Gaji oleh Negara, mereka juga tidak diberikan fasilitas mobil mewah oleh negara, tapi karena ketulusan dan kebersihan hati mereka, mereka BISA memberikan manfaat untuk orang lain dan sesama dan juga lingkunganya.


Jika uang kita anggap adalah segalanya dan gara-gara uang kita melupakan Tuhan, maka sesungguhnya saat itulah sadar ataupun tidak sadar, Uang sudah kita jadikan Tuhan karena jika kita menganggap Tuhan adalah segalanya, maka seharusnya kita tidak menganggap uang adalah segalanya.


Dan Sebaliknya, Jika kita memnganggap bahwa uang hanyalah alat, tentunya kerja keras kita untuk mendapatkan uang tidak membuat kita lupa akan Tuhan sehingga bisa memanfaatkan uang tersebut untuk digunakan dan di belanjakan untuk kebutuhan pribadi, tolong menolong terhadap sesama dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bermanfaat yang lain.