Ternyata Arab Saudi Tidak Sekaya yang Dibayangkan Banyak Orang, Ini Buktinya

Ternyata Arab Saudi Tidak Sekaya yang Dibayangkan Banyak Orang, Ini Buktinya.


Personal BLOG | Terkadang kita berfikir bahwa negara-negara kaya di dunia, mereka seharusnya bukanlah negara yang tidak memiliki hutang. Namun ternyata hal itu salah. Karena justru mereka juga memiliki banyak hutang.

Namun dari daftar negara-negara yang memiliki hutang, ada salah satu negara yang membuat saya terkejut yaitu negara yang selama ini dikenal sebagai negara yang kaya raya yaitu Arab Saudi.

Ternyata negara yang memiliki kekayaan minyak terbesar di dunia ini ternyata juga memiliki hutang. Bahkan diprediksikan untuk tahun-tahun berikutnya, hutang Arab Saudi akan terus meningkat.

Saya kutip informasi ini dari dream.co.id [7/8/15], yang memberitakan bahwa negara Arab Saudi ternyata tak sekaya yang dibandingkan. Dihadapkan pada jatuhnya harga minyak dan belanja militer yang membengkak, dompet negara petrodolar ini bobol.

Pemerintah Arab Saudi bahkan diperkirakan bakal mengajukan utang untuk menambah cadangan devisanya.

Sepanjang tahun ini, pemerintahan raja baru Saudi Salman bin Abdulaziz dilaporkan telah membakar hampir US$ 26 miliar cadangan devisanya. Bahkan pemerintahannya disebutkan telah meminjam dana US$ 4 miliar dari bank lokal pada Juli lalu.

Inilah penerbitan surat utang pertama yang dilakukan Saudi sejak 2007.

Anggaran Saudi diperkirakan bakal mengalami defisit 20 persen dari PDB tahun 2015. Nilai ini cukup besar untuk sebuah negara yang selalu mencetak surplus.

Capital Economics memperkirakan pendapatan Saudi bakal berkurang menjadi US$ 82 miliar pada 2015, atau setara 8 persen dari PDB.

Dana Moneter Internasional, IMF bahkan memperkirakan defisit anggaran akan terjadi sampai 2020.

Saudi selama ini bersikukuh mempertahankan produksi minyak mentah yang membuat pasokan dunia melimpah. Raja Salman juga mengeruk anggarannya untuk membiayai serbuan ke Yaman dan Suriah. Anggaran Yaman bahkan naik 17 persen tahun lalu.

Saat pertama kali naik tahta, Raja Salman juga membuat kebijakan mengejutkan. Pemerintah memberikan bonus kepada para pekerja sektor publiknya.

"Kita akan melihat Saudi yang terus berutang dalam beberapa bulan ke depan," kata Gubernur Saudi Arabian Monetary Agency, Fahad al-Mubarak.

Sayangnya, bank sentral Saudi ini tak mau berkomentra lebih jauh mengenai keputusannya berutang. Pemerinth Saudi disebutkan bakal menerbitkan surat utang bernilai US$ 5 miliar pada akhir tahun ini. Sebagian surat utang akan dilego ke investor asing.