Kisah Ayah dan Anak Hidup di Becak selama 3 Tahun, Dimana Negara?

a9db7028add7b8fb46c302f4f6ec6405_3-tahun-hidup-di-becak-barang


Membaca Kisah Ayah dan Anak Hidup di Becak selama 3 Tahun yang diberitakan di detikNews membuat saya merinding.


Di negeri yang katanya sudah merdeka selama lebih dari 68 tahun ternyata masih banyak kisah yang membuat kita miris.


Kita tentunya masih sering mendengar berbagai pemberitaan mulai dari masih banyaknya anak-anak yang harus meninggal karena busung lapar, pasien miskin dibuang dari rumah sakit, dan masih banyak kisah miris dan memilukan lainya.





[caption id="attachment_1663" align="aligncenter" width="482" caption=""]Saat masih banyak anak2 di negeri ini kelaparan dan busung lapar, mereka malah berasyik ria tidur saat sidang, korupsi, mesum,Adu Jotos di ruang sidang, dan terakhir liat video porno saat sidang ! salahkah jika itu disebut [/caption]

Saat masih banyak anak2 di negeri ini kelaparan dan busung lapar, mereka malah berasyik ria tidur saat sidang, korupsi, mesum,Adu Jotos di ruang sidang, dan lihat video porno saat sidang, dll ! salahkah jika itu disebut sangat Menjijikan?


Sedangkan dibalik banyaknya kisah penderitaan rakyat tersebut, lihatlah para pejabat negara kita dan mereka yang katanya menjadi wakil rakyat. Mereka memiliki rumah yang mewah, mobil mewah, ada juga yang bisa memiliki Istri lebih dari satu bahkan 4 Istri, dan masih banyak lagi kisah betapa asyiknya menjadi pejabat negara.


Singkatnya, jika melihat kehidupan dan kekayaan yang dimiliki oleh pejabat negara kita, yang terbayang hanyalah kehidupan yang serba glamor yang seolah mereka hidup tanpa beban dan tidak pernah memikirkan bagaimana nasib rakyat Indonesia di daerah-daerah.


Hal ini bisa dilihat dari kinerja para wakil rakyat yang lebih banyak kita lihat selalu bolos saat sidang, kalaupun datang menghadiri sidang mereka justru tidur, bahkan ada juga yang saat sidang berlangsung dirinya berasyik ria menonton video porno.


Melihat kondisi yang demikian maka wajar jika banyak rakyat yang apatis dengan para wakil rakyat ini. Yang lebih membuat kita tercengang lagi ketika mendengar pemberitaan terkait ditemukanya banyak kondom berada di ruang kerja anggota DPR, hal itu menimbulkan banyak dugaan yang masyarakat sudah bisa menilai seperti apa moral dari calon wakil rakyat kita.


Boleh saja mereka para wakil rakyat akan membela diri mereka dengan mengatakan bahwa para wakil rakyat yang seperti itu hanyalah oknum. Tapi masyarakat sudah bisa menilai apakah yang seperti itu oknum atau memang rata-rata wakil rakyat memang seperti itu.


Kisah Ayah dan Anak yang Hidup di Becak selama 3 Tahun ini menambah deretan kasus demi kasus betapa mudahnya menemukan orang susah dan menderita di negeri kita ini.


Kisah tersebut tentunya hanyalah sebagian kecil dari kisah-kisah lain yang tentunya masih banyak dan belum tercium oleh media. Jika saja media di seluruh Indonesia mau menelusuri di setiap desa diseluruh Indonesia, makan akan banyak kisah-kisah penderitaan masyarakat di negera kita.


Memang benar bahwa ketika ada rakyat yang menderita bukanlah hanya tanggungjawab negara saja karena masyarakat umum juga memiliki kewajiban membantu warga yang menderita. Tapi yang harus diingat oleh negara bahwa pihak yang memiliki kewajiban penuh atas kondisi ini adalah negara bersama dengan seluruh pejabat negara serta wakil rakyatnya.


Hal tersebut dikarenakan memang semua rakyat kita sudah ikut membantu masyarakat di seluruh Indonesia melalui pajak yang kita bayar kepada negara. Sudah seharusnya negara memiliki kewajiban untuk mengelola uang kami supaya digunakan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyatnya.





[caption id="attachment_2564" align="aligncenter" width="482" caption=""]Gunung Emas di Papua ini yang seharusnya bisa membuat rakyat sejahtera justru dikelola oleh asing dan negara hanya [/caption]

Gunung Emas di Papua ini yang seharusnya bisa membuat rakyat sejahtera justru dikelola oleh asing dan negara hanya "mengemis" dari uang pajaknya saja? | foto: file.wordpress

Belum lagi seluruh kekayaan yang berada di bumi Indonesia, seharusnya semua dikelola oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya mensejahterakan rakyatnya.


Namun lagi-lagi pada kenyataanya justru berbagai sumber daya alam kita justru dikuasai oleh asing sedangkan negara hanya "mengemis" pajaknya saja. Kondisi ini tentunya menambah keprihatinan kita sebagai negara yang memiliki kekayaan yang luar biasa kenyataanya tidak semuanya mampu dikelola oleh negara.


Melihat kondisi yang seperti ini tentunya wajar saja jika kita akan tetap terus mendengar penderitaan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan kita juga akan tetap mendengar bahwa wakil-wakil rakyat kita dan pejabat negara kita adalah sekumpulan orang-orang yang kaya raya dari gaji rakyatnya akan tetapi tetap bekerja dengan mementingkan urusan perut mereka dan partai serta golonganya saja.


Inilah fakta kondisi yang terjadi di negara kita bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.


foto: detiknews