Ketika Para Pelaku Pelanggaran Aturan Berebut Jadi Wakil Rakyat

ce9cbe6219bdd7dd26555f522db672ba_dpr-tidur


Ketika wakil rakyat yang terpilih adalah orang-orang yang biasa melakukan pelanggaran, maka kerjaan mereka mungkin hanya tidur, main perempuan, adu jotos saat sidang, tidak hadir saat sidang, korupsi, terjerat narkoba, dll. Akibatnya, rakyat akan tetap menderita.



Pemilu yang sudah menunggu hari sepertinya membuat para calon wakil rakyat melakukan berbagai cara untuk bisa dipilih oleh rakyat. Dalam cara-cara yang mereka lakukan seringkali tidak memperhatikan aturan yang sudah dibuat oleh KPU.


Kondisi tersebut kemudian menjadikan para calon wakil rakyat tersebut bersama jajaran tim sukses mereka seolah tidak perlu memperhatikan aturan yang sudah dibuat.


Sebagai masayarakat biasa yang setiap hari sering keluar ke pinggir jalan baik di kota maupun di pelosok pedesaan, kita akan teramat sangat mudah menemukan berbagai pelanggaran yang sudah dilakukan oleh para calon wakil rakyat dan tim sukses mereka.


Berbagai pelanggaran yang paling banyak dilakukan dan mudah kita temukan mulai dari yang ringan hingga yang dikategorikan berat.


Kategori pelanggaran ringan misalnya dengan memasang spanduk dan baliho di tempat-tempat yang dilarang misalnya, memasang spanduk di sepanjang pinggir jembatan, di pohon, dan fasilitas-fasilitas yang dilanggar lainya.


Pelanggaran-pelanggaran yang kategori berat diantaranya mulai dari adanya caleg yang merampok, melakukan tindakan kriminal, money politik, dan lain sebagainya.


Pelanggaran ringan ataupun berat selama itu pelanggaran tetaplah pelanggaran dan selamanya tidak akan pernah boleh dibenarkan. Terlebih jika mereka itu adalah para calon wakil rakyat, melakukan pelanggaran menunjukan kwalitas dan akhlaq mereka memang tidak layak untuk dijadikan wakil rakyat.


Wakil rakyat sebagaimana yang dirindukan masyarakat saat ini adalah wakil rakyat yang harus memiliki kepribadian terbaik, kemampuan SDM yang terbaik, serta disertai dengan akhlaq dan budi pekerti yang baik.


Jadi disini sangat memprihatinkan ketika calon wakil rakyat yang akan mewakili lapisan masyarakat dari ebrbagai daerah di Indonesia ini ternyata memiliki pribadi yang buruk, terbiasa melakukan pelanggaran (ringan atau berat) tentunya sangat berbahaya ketika wakil rakyat yang seperti itu nantinya akan terpilih menjadi wakil rakyat.


Tentunya kita tidak akan pernah lupa bagaiamana banyaknya wakil rakyat yang sudah terpilih menjadi wakil rakyat akan tetapi pada saat sudah terpilih tersebut mereka melakukan berbagai pelanggaran.


Pelanggaran dimulai dari selalu tidak hadir saat rapat, menonton video porno saat rapat, tidur saat sidang, korupsi, adu jotos saat sidang, terjerat narkoba, dan masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan oleh wakil rakyat kita.


Apa yang saya sebut diatas semuanya adalah fakta dan data yang tidak bisa terbantahkan.


Hal tersebut terjadi tentunya karena kita sebagai rakyat berulangkali masih tetap "salah" dalam memilih wakil rakyat kita.


Sudah tau jika saat melakukan kampanye para wakil rakyat kita sudah melakukan ebrbagai pelanggaran tapi tetap saja kita pilih. Sehingga jangan salah ketika mereka terpilih, maka kebiasaan para wakil rakyat ini akan terus menjadi kebiasaan saat mereka terpilih menjadi wakil rakyat.


Peristiwa yang berulang dan berulang disetiap kali diadakan pemilu harusnya kita jadikan pelajaran supaya yang demikian itu jangan terulang.


Cara sederhana supaya kita tidak salah memilih wakil rakyat kita yaitu dengan cara memilih para wakil rakyat yang memang tidak pernah melakukan pelanggaran selama kampanye.


Jika kita tetap memilih calon wakil rakyat yang sudah jelas-jelas melakukan pelanggaran saat kampanye, itu sama saja kita memberikan para pelaku pelangagran aturan itu menjadi wakil rakyat. Jika itu terjadi, itu adlaah kesalahan terbesar kita.


Jadi, silahkan amati para calon wakil rakyat anda disekitar anda, jika mereka melakukan pelangagran selama kampanye, JANGAN PERNAH PILIH MEREKA!.