Kasus Plagiat Anggito Abimanyu: Bantah Plagiat, Tapi kok Mundur?

178ff67b8feb85c5ccd5e24479dbae14_anggito-abimanyu


Saat ini di berbagai media dan jejaring sosial yang sedang ramai dibicarakan yaitu terkait dengan kasus Plagiat Anggito Abimanyu. Saya sendiri sebagai bloger yang masih dalam taraf belajar menulis menjadi tertarik untuk ikut berkomentar dan menuliskan opini saya terkait dengan kasus ini.


Sebelum saya berani menuliskan artikel ini, sebelumnya saya sangat hati-hati membaca berbagai referensi tulisan yang membicarakan terkait dengan kasus Plagiat Anggito Abimanyu ini.


Pertama kali mendapatkan informasi terkait dengan Kasus Plagiat Anggito Abimanyu saya dapatkan dari detikNews yang dimuat pada 17/2/14) dengan judul "Dituding Menjiplak Tulisan Opini, Anggito Abimanyu Mundur dari UGM".


Ketika membaca tulisan dari detiknews tersebut, saya temukan beberapa data sebagai berikut;


Pertama, data terkait dengan pernyataan resmi dari Anggito Abimanyu yang menyampaikan 4 poin;


Berikut ini pernyataan resmi yang disampaikan Anggito di UGM (detikNews, 17/2/14):




  1. Demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai Universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik, saya, Anggito Abimanyu, telah menyampaikan permohonan pengunduran diri sebagai dosen UGM kepada Rektor UGM.

  2. Pengunduran diri ini terkait dengan artikel saya di Harian Kompas berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" pada tanggal 10 Februari 2014. Dalam penulisan opini tersebut, telah terjadi kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadi yang belakang diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan.

  3. Atas kejadian itu saya menyatakan penyesalan dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Rektor dan civitas akademika UGM, dekan dan para dosen FEB UGM, mahasiswa dan alumni UGM, Harian Kompas dan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya tulisan saya tersebut, khususnya saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar kasan.

  4. Proses selanjutnya akan kami serahkan kepada pihak UGM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Dari keempat pernyataan Anggito Abimanyu tersebut memang tidak ada pernyataan dan pengakuan langsung yang menyatakan jika Anggito Abimanyu melakukan Plagiat. Akan tetapi sebagai orang awam, ketika membaca keempat poin diatas, yang saya fahami bahwa Anggito Abimanyu seolah sudah mengakui jika dirinya memang telah melakukan plagiat, terlepas apakah sengaja atau karena ketidaksengajaan.


Untuk menguatkan penilaian saya tersebut, masih pada tulisan yang sama yang saya kutip dari detikNews (17/2/14), saya temukan data dan bukti Kedua yang menunjukan tulisan yang sama persis yang kemudian menjadikan orang beranggapan jika Anggito Abimanyu memang melakukan plagiat.


Berikut ini merupakan data yang saya dapatkan dari detikNews (17/2/14),




Kabar soal tudingan penjiplakan ini beredar sejak 10 Februari 2014 di media sosial dan blog. Seorang penulis di blog Kompasiana dengan akun "Penulis UGM" mengungkap kesamaan tulisan Anggito dengan tulisan opini serupa yang tayang lebih dulu milik Hotbonar Sinagayang dimuat 21 Juli 2006. Sebagian besar kalimat dalam paragraf nyaris sama.



Berikut kalimat tersebut:


Hotbonar:


Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberikan penggantian biaya pengobatan atau memberi santunan cacat.


Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberikan santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering kali rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.


Anggito:


Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberi penggantian biaya pengobatan atau santunan cacat.


Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberi santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.


Dari kedua data tersebut, kemudian saya juga membaca sumber tulisan yang mengatakan jika Anggito Abimanyu melakukan plagiat. Tulisan tersebut saya baca di salah satu blog kompasiana dengan nama akun "Penulis UGM" dan berjudul "Anggito Abimanyu Menjiplak Artikel Orang? (OPINI-nya di KOMPAS 10 Feb 2014)".


Melalui tulisan tersebut dengan jelas penulis menyebutkan berbagai data terkait plagiat yang dilakukan oleh Anggito Abimanyu terhadap tulisan Hotbonar salah satunya sebagaimana yang sudah saya kutipkan dari detiknews diatas.


Setelah membaca kedua data tersebut diatas, kemudian saya juga menganalisa dari setiap tulisan tersebut, maka dengan sangat jelas menurut banyak pembaca berpendapat jika Anggito Abimanyu telah melakukan plagiat.


Dugaan tersebut dikuatkan dengan 4 pernyataan Anggito Abimanyu sebagaimana tersebut diatas, dan juga mundurnya Anggito Abimanyu dari kampus UGM Yogyakarta.


Namun walaupun berbagai data dan bukti tersebut diatas begitu terlihat jelas dan gamblang adanya plagiat, Tapi anehnya dibeberapa pemberitaan lain menyebutkan jika Anggito Abimanyu MEMBANTAH jika dirinya melakukan Plagiat.


Beberapa bantahan Anggito Abimanyu tersebut saya dapatkan di pemberitaan Kompas.com (17/2/14) yang berjudul "Dituding Plagiat, Abimanyu Membantah".


Bantahan Anggito Abimanyu tersebut juga ada dalam pemberitaan Tempo.co (17/2/14) yang berjudul hampir sama dengan yang ada di kompas.com yaitu "Anggito Abimanyu Bantah Jiplak Tulisan".


Melalui pemberitaan yang dimuat di tempo.co (17/2/14) tersebut disebutkan bahwa "Anggito menyangkal dia plagiat. Ikhwal tulisannya yang bertajuk "Gagasan Asuransi Bencana", kata Anggito, dia menggunakan pemikiran awal terkait pembiayaan bencana Tsunami Aceh tahun 2005.


Anggito juga menggunakan rumusan kesimpulan seminar yang pernah dia bawa terkait Asuransi Bencana yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada bersama Bank Dunia 2011 lalu.


"Jadi, tidak betul tuduhan bahwa saya menjiplak tulisan orang lain," ujar Anggito dalam percakapannya dengan Tempo, Ahad, 16 Februari malam. (Tempo.co, 17/2/14).


Sebagai kesimpulan pendapat saya terkait adanya bukti-bukti plagiat tersebut dan kemudian bantahan Anggito Abimanyu terkait kasus Plagiat yang menimpanya, saya hanya mengambil hikmah dari kasus ini bahwa apapun alasanya, kasus plagiat itu tetap tidak bisa dibenarkan.


Terkait benar tidaknya Plagiat yang dilakukan Anggito Abimanyu tersebut, semua kita serahkan kepada para pembaca sekaligus perundang-undangan hak cipta yang berlaku.


Anggito Abimanyu boleh saja membantah telah melakukan plagiat, tapi masyarakat tentunya bisa menilai dengan adanya bukti-bukti yang ada, apakah Anggito Abimanyu melakukan plagiat atau tidak.


Tapi kalaupun Anggito Abimanyu membantah tidak melakukan Plagiat, pertanyaanya sekarang, Kenapa Anggito Abimanyu Mengundurkan diri dari UGM?


Silahkan anda simpulkan pendapat anda sendiri...


Melalui tulisan ini saya juga mengajak kepada diri saya sendiri dan teman-teman bloger untuk jangan sampai melakukan plagiat. Apa sulitnya mencantumkan sumbernya jika misal kita mengutip tulisan dan pendapat orang lain?



ilustrasi gambar | DetikNews