Jelang PEMILU, Tidak Ada Tuhan Selain Uang dan Kekuasaan?

632f3ce11054d7a6ce50577f995bb65e_tumpukan-uang



Uang, Uang dan Kekuasaan...

Begitulah orang banyak yang bilang jika hampir setiap orang beraktivitas di setiap harinya, yang dicari dan dikejar serta ingin dikumpulkan yaitu UANG.

Silahkan sebutkan aktivitas apapun di dunia ini, hampir semuanya membutuhkan uang. Mungkin hanya berdoa kepada Tuhanlah yang masih tidak membutuhkan uang.


Tapi itupun ternyata beberapa saat yang lalu sempat beredarkontroversi terkait dengan isu jika mau berdo'a harus bayar dahulu dengan istilah sedekah, mahar, dan lainya.


Jika dalam urusan agama saja sudah diuangkan, jangan heran jika urusan-urusan yang lebih bersifat duniawi juga akan dinilai semua dengan uang.


Demikian juga ketika kita bicara politik dan PEMILU, sudah bisa dipastikan hal tersebut tentunya membutuhkan uang yang nilainya sudah pasti teramat sangat banyak.


Saat ini sudah pasti yang dilakukan oleh para caleg yang kata orang mereka itulah calon wakil rakyat pastinya sedang mengeluarkan dana bernama uang dengan jumlah yang sedikit.


Anda bisa membayangkan berapa jumlah Uang para caleg yang "dibuang" dan disebarkan untuk keperluan kampanye mereka.


Jika disebutkan angkanya masing-masing caleg bisa mengeluarkan dana Modal kampanye untuk caleg DPR RI berkisar antara Rp 200 juta sampai Rp 6 miliar.


Dana tersebut itu dana yang dilaporkan, tapi kalau pendapat saya pribadi, jumlahnya bisa dipastikan jauh lebih dari itu.


Jika ada bermunculan caleg yang berasal dari orang kecil yang katanya tidak memiliki modal kampanye, tetap saja dananya pasti besar. Kalaupun bukan dari modal si caleg tersebut. Mungkin saja pihak Partai pastinya akan membantu caleg tersebut.


Ketika melihat kondisi yang seperti ini, saya sendiri jadi berfikir jika mungkin saja jelang pemilu seperti sekarang ini, yang ada di otak para caleg itu mungkin yang dipikirkan di otak mereka rata-rata lebih mengingat UANG daripada mengingat TUHAN?


Coba anda lihat caleg-caleg disekitar kita sekarang, tidak sedikit para caleg yang karena ambisi mereka ingin jadi wakil rakyat, mereka melakukan banyak penyimpangan yang jelas-jelas dilarang agama.


Kebiasaan yang dilarang tersebut misalnya dengan meminta bantuan dukun atau sering disebut dengan istilah "Orang Pintar". Dengan harapan tentunya ketika datang ke dukun tersebut mereka terpilih jadi wakil rakyat.


Bukan hanya itu saja, dari cara kampanye saja tidak sedikit para caleg yang melakukan cara melanggar lainya misalkan memasang spanduk di tempat yang dilarang.


Bahkan tidak sedikit juga yang melakukan kampanye dengan cara Money Politik atau pemberian uang kepada calon pemilih dengan harapan dia dipilih.


Dan yang sangat menyeramkan dan menakutkan yaitu ketika para caleg ini terkadang ada yang sampai menggunakan ayat-ayat Tuhan supaya orang memilihnya.


Dari kondisi yang terjadi seperti tersebut diatas, tentunya hal ini sangat memprihatinkan.


Bagaimana mungkin sebagai seorang yang katanya ingin jadi wakil rakyat akan tetapi justru dirinya sendiri lebih menuhankan UANG daripada menuhankan TUHAN itu sendiri.


Jika sudah seperti itu, maka jangan heran ketika terpilih, mereka juga akan terus menuhankan UANG sebagai "Tuhan" mereka. Sehingga jangan kaget dan menyalahkan warga banyak yang berfikiran jika saat jadi caleg sudah mengeluarkan modal banyak, maka saat sudah terpilih yang dipikirkan yaitu bagaimana supaya modal mereka kembali.


Jika sudah terjebak pemikiran seperti itu, maka satu-satunya cara yang menurut mereka cepat adalah dengan cara KORUPSI.


Tapi semoga saja (walau pesimis), pada pemilu nanti masih ada wakil-wakil rakyat yang tidak menjadikan UANG sebagai Tuhan mereka. Akan tetapi benar-benar Menuhankan Tuhan yang Sesungguhnya sehingga saat menjadi wakil rakyat mereka tidak tergoda dengan UANG dan lebih memilih menjalankan perintah dan amanah dari Tuhan.


Semoga..


Ilustrasi gambar | googling