Pengamat: Capres PKS Akan Gugur Sebelum Bertanding

Personal BLOG | Walau saat ini di beberapa daerah masih banyak orang meninggal hanya karena Busung lapar, tapi kondisi tersebut sama sekali tidak mengganggu para politikus untuk berebut kekuasaan.


Banyaknya pihak yang ingin menjadi Presiden, menyebabkan semakin banyak juga pakar dan pengamat politik yang beropini dan memprediksi jelang pemilu 2014 yang akan datang.


Diantara pengamat tentunya ada yang pro dan kontra, demikian juga ketika memprediksi calon presiden dari PKS.


Salah satu pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Political Communication Institute Heri Budianto sebagaimana dikutip dari kompas.com (29/12/13), menilai, pemilihan raya (pemira) calon presiden yang digelar Partai Keadilan Sejahtera akan sia-sia. Menurutnya, PKS takkan mampu mengusung capresnya sendiri selama syarat presidential threshold atau ambang batas persentase dukungan partai politik untuk pengajuan calon presiden 20 persen.


“Bagaimana mau bersaing? Bisa masuk capres resmi versi KPU saja rasa-rasanya sangat berat,” kata Heri melalui siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (29/12/2013).


Dia menilai, PKS akan sulit menembus angka dua digit dalam pemilihan legislatif tahun depan. Kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, menurutnya, telah membuat partai itu terpuruk sehingga masih harus kerja keras meningkatkan kepercayaan publik.


Menurut Heri, terpilihnya Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid sebagai kandidat capres terkuat versi pemira pun tidak akan membantu. “Selain itu, sepengetahuan saya, pemenang pemira itu akan diajukan ke majelis syuro dan belum tentu di setujui,” sambungnya.


Berdasarkan hasil pemira PKS yang dirilis di kantor DPP PKS hari ini, Hidayat menempati posisi teratas. Dia mengalahkan Presiden PKS Anis Matta dengan beda perolehan suara sekitar 0,88 persen. Meskipun demikian, Heri menilai kalau menangnya Hidayat dalam pemira yang digelar di dewan pimpinan wilayah di 33 provinsi ini merupakan pertanda baik bagi internal PKS.


Sosok Hidayat, katanya, merupakan tokoh yang tidak neko-neko di PKS. Saat menjadi presiden PKS, Hidayat membawa kemajuan yang berarti bagi partai itu. “Artinya kader PKS masih melihat bahwa orang-orang seperti HNW (Hidayat Nur Wahid) merupakan kader andalan yang dianggap mampu menaikan citra partai,” ujar Heri.


Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PKS Taufik Ridho menilai bahwa sekarang saat yang tepat bagi PKS untuk memunculkan nama kandidat capres yang akan diusungnya. “Partai lain berani, masak kita enggak berani? Kedewasaan kader di tingkat daerah, sudah mumpuni,” ucap Taufik seusai mengumumkan hasil pemira di Kantor DPP PKS, siang tadi.


PKS, menurutnya, tak mau terlambat menyiapkan capres meskipun peta politik bisa saja berubah setelah pemilihan legislatif nanti.


ilustrasi gambar: pks-jakarta.or.id