Bantuan Asing Dikemas Ulang dan Ditempel Label Departemen Pemerintahan di Cebu Filipina

Personal BLOG  || Bencana yang baru-baru ini dialami oleh warga Filipina mengundang perhatian dunia termasuk Indonesia yang ikut memberikan bantuan kepada korban bencana di Filipina.


Namun saat ini muncul isu miring yang menyebar di tengah-tengah penanganan pengungsi topan Haiyan di Filipina.


Dikutip dari detikNews (21/11/13), Media lokal di Cebu, Filipina menyebut, bantuan pihak asing, termasuk dari Indonesia dikemas ulang dan ditempel dengan label sebuah departemen pemerintahan di Cebu Filipina.

Meski isu miring tersebut menyebar, pendistribusian bantuan kepada para korban tetap berlangsung dan tidak terganggu. Berbagai pesawat militer negara asing, termasuk milik TNI AU terus hilir mudik menyalurkan bantuan kepada para korban

Kamis (21/11/2013) ini, media cetak lokal kota Cebu Filipina, CEBU DAILY NEWS, memasang headline di halaman pertamanya dengan judul 'Berhenti Mengemas Ulang Barang Bantuan'.

Di dalam berita itu disebutkan, ada praktik pengemasan ulang yang dilakukan oleh The Departement Of Social Welfare And Development (DSWD) atau Departemen Kesejahteraan Sosial setempat.

Bahkan, seperti dikutip dari media ini, salah seorang sukarelawan di departemen mengakui pengemasan ulang donasi negara-negara asing termasuk dari indonesia dikemas ulang dan diberi lebel The Departement Of Social Welfare And Development (DSWD) dan National Food Authority (NFA). Kesanya agar bantuan tersebut berasal dari departemen mereka.

Inilah yang menjadi dugaan salah satu penyebab keterlambatan pendistribusian bantuan kepada korban badai topan Haiyan yang berada di beberapa wilayah seperti Roxas, Guiyan serta Tacloban. Di dalam berita ditulis deputi Ombudsman untuk wilayah VIsayas Pegayas Apostol mendesak agar DSWD menghentikan pengepakan ulang tersebut.

Staf humas badan nasional penanggulangan bencana BNPB yang bertugas mengawal bantuan di Filipina, mengaku belum mengetahui pasti apakah bantuan Indonesia termasuk dalam barang yang dikemas ulang. Namun BNPB memastikan hal tersebut tidak akan berpengaruh teradap pendistribusian bantuan bantuan.


"Memang ada kemungkinan dan mungkin hanya sekedar isu, tapi kita tidak bisa membuktikan, namun hal tersebut tidak akan berpengaruh BNPB akan tetap mendistribusikan bantuan kepada para korban" ujar Staf Humas BNPB I Gusti Ayu saat ditemui di bandara kota Tacloban, Filipina.

Sementara itu Sekretaris DSWD Dinky Soliman telah memberi klarifikasi, pihaknya bukan sengaja bermaksud mengepak ulang maupun memberika label ulang. Namun hanya untuk memastikan bahan bantuan tersebut dalam kondisi baik dan memperbaiki pengepakan agar mudah didistribusikan.

"Ini adalah tanggung jawab DSWD untuk mengecek seluruh bantuan yang diterima dari agen, kita harus memastikan seluruh bantuan dalam keadaaan baik terutama jenis makanan karena akan dikonsumsi dalam keadaan baik maka dari itu kami melihat lagi isi dari paket-paket bantuan terutama tanggal kedaluwarsa," tegas Dinky.

"Kami cuma mengeluarkan botol-botol dari paket karena bahan-bahan itu akan sulit untuk dikirimkan ini juga mencegah ada kontaminasi ketika botol-botol tersebut pecah," tambahny