Angka Golput Menurun Jika Jokowi Jadi Calon Presiden?

Tadi malam saat saya makan di salah satu Angkringan sudut kota Yogyakarta, para pembeli makanan yang memang rata-rata pengayuh becak sedang asyik ngobrol tentang calon presiden 2014.


Saya sendiri memang sengaja tidak ikut nimbrung obrolan mereka karena takut mengganggu keasyikan mereka ngobrol. Dari pembicaraan yang sedang mereka lakukan, salah seorang diantara mereka bercerita jika dia sudah dua kali Golput dalam pemilihan presiden.


Ternyata tiga orang lain yang juga sedang asyik menikmati rokok dan secangkir kopi ikut berkomentar jika dia juga dahulunya Golput. Tapi kemudian obrolan berlanjut dan satu diantara mereka bilang jika pada Pilpres 2014 Jokowi jadi calon Presiden, mereka akan memilih Jokowi dan tidak akan mau Golput lagi.


Komentar orang tersebut kemudian diteruskan oleh yang lain jika mereka juga tidak mau Golput lagi jika Jokowi benar-benar mau jadi calon Presiden. Alasan mereka sederhana, Jokowi sudah terbukti bekerja dengan baik dari ketika jadi Walikota Solo tapi ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta juga sudah langsung bekerja dengan baik.


Ketika ada seorang yang kurang suka jika Jokowi jadi presiden karena alasan Jokowi harus selesaikan kinerjanya jadi Gubernur DKI Jakarta, para pengayuh becak yang lain seolah kompak dan menjawab dengan kalimat "Kalau Jokowi jadi Presiden, Justru wewenang untuk mengurusi Jakarta akan lebih luas lagi sehingga semakin cepat membenahi Jakarta".


Mendengar jawaban dari ketiga bapak-bapak yang memang sangat mengagumi Jokowi tersebut, maka orang yang tadinya berpendapat supaya Jokowi menyelesaikan terlebih dahulu jadi Gubernur DKI Jakarta akhirnya membenarkan ketiga orang yang mendukung Jokowi.


Dari peristiwa itu saya berfikir, ternyata "keributan" terkait kontroversi pencalonan presiden Jokowi sudah sampai hingga ke pelosok-pelosok daerah.


Jika memang obrolan seperti diatas juga terjadi di daerah-daerah lain maka itu berarti angka Golput dalam Pemilu 2014 bisa menurun.


Tapi obrolan tersebut hanyalah obrolan yang belum tentu terjadi di daerah-daerah lain sehingga tetap saja tidak bisa dijadikan pegangan untuk memastikan apakah angka Golput pada Pemilu 2014 akan menurun atau bahkan meningkat tidak ada yang bisa memastikan.