Sebenarnya Megawati Tidak Suka Jokowi?

37fa4c753c5f12290c58db41091d35f3_jokowi-dn-megawatiSaat ini suka atau tidak suka, nama Jokowi memang masih menjadi tranding topik untuk dibicarakan di berbagai obrolan. Mulai dari obrolan di warung kopi, hingga obrolan di media hingga para politisi, nama Jokowi masih dijadikan obrolan yang mengasyikan. Mungkin sebagian menyukai, tapi sebagian juga mungkin mencaci dan memaki keberadaan Jokowi.


Untuk para pendukung Jokowi tentunya bisa dilihat dari para antusiasnya komentator di setiap pemberitaan media dan jejaring social. Demikian juga mereka yang membenci juga bisa kita tebak bahkan tidak sedikit juga yang secara terang-terangan sering mengkritisi kebijakan Jokowi.


Beberapa mereka yang tidak suka dengan Jokowi tentunya yang akhir-akhir ini sering kita lihat diantaranya para Preman, khususnya Preman yang selama ini menguasai wilayah pasar Tanah Abang. Anda bisa membayangkan kemarahan para Preman ini atas ulah Jokowi yang baru-baru ini begitu berani dan melawan terang-terangan keberadaan para Preman di sekitar Pasar Tanah Abang.


Selama ini para preman begitu tenang, damai, dan menikmati pungutan-pungutan liar dari para PKL yang berjualan di wilayah jalan Pasar Tanah Abang. Tapi tiba-tiba saja Jokowi datang dan mengusik kedamaian dan ulah para preman dengan melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kemudian berimbas kepada penangkapan para Preman.


Namun yang sebenernya lebih menarik adalah jika ternyata ada dugaan Megawati sebenarnya juga tidak suka dengan Jokowi?. Untuk para pendukung Megawati jangan salah pemahaman terkait dugaan ini ya.


Dugaan jika Megawati tidak suka dengan Jokowi adalah bisa dilihat dari Popularitas Jokowi yang ternyata jauh lebih populer dan disukai masyarakat Indonesia daripada sosok Megawati. Hal ini juga yang kemudian muncul dugaan jika sikap Megawati yang hingga detik ini belum tegas mengeluarkan sikap siapa calon Presiden 2014 dari partai PDIP.


Anda masih ingat betapa Megawati selama ini begitu sangat ngotot ingin jadi Presiden RI, dan sebenarnya saat yang tepat adalah pada Pemilu 2014. Kondisi ini di karenakan lawan politiknya seperti SBY dan Demokrat sedang jatuh karena citra mereka memudar karena beberapa kader partai terlibat beberapa kasus Korupsi.


Tapi ternyata, ketika adanya Jokowi yang tadinya hanya di dukung untuk memenangkan posisi Gubernur DKI Jakarta secara tiba-tiba media dan masyarakat menjadikan Jokowi sebagai salah satu Capres 2014 paling populer. Kondisi ini jelas secara psikologi untuk seorang Megawati tidak bisa dianggap remeh dan ringan.


Dari kondisi tersebut diatas, tentunya ada 2 kemungkinan sikap Megawati saat ini. Pertama, Megawati memang sangat menyukai Jokowi karena berkat Jokowilah popularitas PDIP ikut naik walau untuk yang ini sebagian masyarakat dengan tegas menyatakan menyukai Jokowi bukan karena Jokowi kader PDIP tapi murni karena kepribadian Jokowi. Kedua, Untuk terkait bursa Calon Presiden 2014, ada dugaan megawati sebenarnya "membenci" Jokowi karena ternyata popularitas Jokowi justru menurunkan popularitas Megawati untuk maju menjadi Capres 2014.


Dari kedua dugaan tersebut, silahkan langsung ditanyakan ke Megawati karena dialah yang bisa menjawabnya sendiri. Sudah menjadi konsekuensi jika seseorang tidak berani bersikap dengan tegas, maka konsekuensi yang harus diterima adalah munculnya dugaan dan opini serta persepsi.


ilustrasi gambar || detik.com