Mudik Tanpa Macet Tak Berkesan?

61e3705f1eb581df731a8a860355ce07_071318_mudik280735479Obrolan yang paling sering kita bicarakan saat saudara kita baru datang adalah ketika pemudik bicara tentang kemacetan selama perjalanan mudik. Biasanya obrolan antara pemudik ketika bertemu saudaranya atau teman di kampung seperti ini,

Orang kampung: Hallo bro, sudah di rumah? pulang kapan?


Pemudik : Iya nich baru sampe kemarin?


Orang kampung: Gimana kemarin mudiknya, kena macet ga?


Pemudik: Wah, macet parah bro, pokoknya motor saja tidak bisa jalan karena macetnya. Apalagi jalan banyak yang rusak, banyak pasar tumpah dipinggir jalan. Bayangin aja bro, jarak 1 km di tempuh hampir 1 jam, gila banget ga tuh bro? makanya kemarin saya mudik yang hari biasa cuma ditempuh 10 jam kemarin sampai 26 jam di jalan.Bisa ngebayangin gak bro betapa stresnya di jalan.


Orang Kampung: wah, parah juga ya...


Nah, kurang lebih gambaranya seperti itu obrolan orang kampung ketika bertemu dengan teman, saudara yang barusaja pulang mudik.


Dari obrolan diatas seolah kemacetan dianggap sebagai obrolan yang begitu asyik dan menarik jika di ceritakan begitu sampai kampung. Bahkan semakin perjuangan mudiknya semakin menantang dan sulit dan semakin lama terjebak macet seoalah dianggap semakin asyik untuk di ceritakan saat sudah sampai di kampung.


Tapi sebenernya terlepas dari obrolan sebagian masyarakat seperti diatas, perbaikan dan manajemen mudik di Indonesia harus terus dilakukan. Masalah yang selalu menyebabkan kemacetan selama arus mudik harus terus dilakukan. Terlebih jumlah korban tewas pada tahun 2012 yang lalu mencapai 908 orang tentunya harus dijadikan evaluasi supaya tahun 2013 ini korban bisa dikurangi.




ilustrasi foto || detikFoto