Membersihkan Preman dari Ibu Kota Sulit, Tapi harus Dilakukan

cab64e59b3d1abc75578dcbbed0bae59_141519_preman1588239056Tidak bisa dibayangkan jika sebuah Ibu Kota negara justru dikuasai oleh para preman. Keadaan yang tentunya tidak hanya mengganggu keamanan masyarakat tapi secara langsung juga menghina dan menurunkan kewibawaan pemerintah dan juga kewibawaan kepolisian.



Sebagamana sudah jadi rahasia umum jika preman di Ibu Kota bernama Jakarta sudah menguasai berbagai lokasi dari mulai terminal, tempat hiburan dan lahan parkir di Jakarta, beberapa diantaranya selalu jadi lahan rebutan para preman. Hukum siapa yang kuat, dialah preman yang bisa menguasai tempat tersebut. Kondisi ini tentunya mengakibatkan kerawanan konflik, bentrok, hingga saling bunuh antar kelompok preman. Tujuanya satu, yaitu untuk menunjukan bahwa kelompok preman yang paling kuatlah yang akan jadi penguasa.


Sudah tak terhitung lagi korban yang diakibatkan oleh kejahatan para preman, mulai dari pencopetan, penodongan, penganiayaan bahkan pembunuhan sudah sering kita dengar atau mungkin anda juga pernah jadi korban.


Keberadaan preman yang begitu terorganisir dan menguasai beberapa lokasi strategis di Jakarta mengakibatkan pihak kepolisian seolah tak berkutik untuk menindak tegas ulah preman tersebut.


Walau terkadang kita melihat polisi melakukan penangkapan kepada beberapa kelompok preman, tapi kenyataanya hukuman yang diberikan masih sangat ringan sehingga saat preman tersebut dibebaskan bisa saja si preman tetap akan kembali menjadi preman.


Jika kita melhat sementara polling yang dilakukan oleh Detik.com yang saat tulisan ini ditulis masih berlangsung terkait pro dan kontra penertiban PKL di Tanah Abang yang diduga di backingi para preman, maka sebesar 84% masyarakat mendukung langkah Ahok untuk menertibkan PKL di wilayah Tanah abang yang di duga ada preman yang mambackingi PKL tersebut.


Dukungan masyarakat kepada Ahok dan Jokowi untuk menertibkan PKL di Tanah Abang serta wilayah lain di Jakarta bukan tanpa alasan. Selain sudah sangat jelas mengganggu arus lalu lintas, keberadaan PKL yang diduga di backingi para preman ini memberi gambaran betapa pemerintah dan kepolisian seolah tidak ada wibawanya untuk mengatur sebuah wilayah dan justru para preman dengan mudah mengatur PKL walau jelas-jelas itu melanggar serta mengganggu arus lalu lintas.


Melihat kondisi tersebut diatas dan peristiwa kejahatan lain yang masih banyak di lakukan oleh preman memberi gambaran kepada kita betapa sulitnya menghilangkan preman di Ibu kota. Belum lagi ketika muncul istilah preman berdasi yang sering melakukan korupsi, tentunya itu jauh lebih sulit lagi untuk menghapus mereka dari Ibu kota.


Tapi yang pasti, sesulit apapun dan sebesar apapun resikonya dalam melawan preman di Jakarta harus dilakukan karena keberadaan preman harus terus dilakukan.


Caranya selain dengan melakukan penangkapan dan memberi hukuman seberat-beratnya, yang jauh lebih penting lagi adalah dengan menyediakan dan membuka sebesar-besarnya lapangan pekerjaan di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya preman-preman baru yang kita tahu preman lahir salah satu penyebabnya berawal dari banyaknya pengangguran.




ilustrasi gambar || detikNews