Berapa "Harga" Remisi untuk Para Koruptor?




[caption id="attachment_1756" align="alignright" width="179" caption="ilustrasi gambar || matanews.com"]ilustrasi gambar || matanews.com[/caption]

Jika melihat tontonan di Tv dan membaca pemberitaan di berbagai media mungkin sangat jenuh dan teramat sangat bosan mendengarkan pemberitaan tentang satu kata, "KORUPSI" ! . Namun masyarakat memang Tidak Boleh Bosan Mendengar dan Membaca Tentang Isu-isu Politik karena jika kita jenuh dan bosan bicara dan menulis tentang isu korupsi ini, maka para koruptor akan semakin girang karena tidak ada lagi masyarakat dan media yang peduli memberitakan kasus "moral iblis" tersebut.


Sebagaimana sudah berkali-kali di publikasikan di berbagai media bahwa Remisi untuk para koruptor menjadi pemberitaan yang sangat buruk untuk di dengar rakyat jelata yang menginginkan hukuman seberat-beratnya untuk para koruptor. UU dan peraturan yang mengatur tentang Remisi sebagaimana Pasal 34 PP 28 tahun 2006 seolah menjadi peluang para pelaku Koruptor untuk bisa menikmati "angpao" bernama Remisi.


Melihat isi dariPasal 34 PP 28 tahun 2006 yang memberikan remisi kepada semua tahanan (termasuk koruptor) dengan beberapa syarat diantaranya berkelakuan baik dan sudah menjalani sepertiga dari masa tahanan memudahkan para koruptor untuk bisa mendapatkan remisi dengan mudah. Bukankah kalau kita bicara penampilan dan kelakuan, hampir semua koruptor itu memang memiliki kelakuan baik ?


Namun sebagai orang biasa saya memiliki keyakinan bahwa tidak mungkin di negeri yang sudah teramat sangat KORUP ini, Remisi yang diberikan untuk para koruptor diberikan secara GRATIS ?!


Melalui tulisan ini saya juga berharap kepada semua media dan pejuang-pejuang jurnalis untuk mencari tahu dan melakukan investigasi terkait dengan Berapa "harga" remisi untuk para koruptor ? karena hanya para jurnalislah yang berani dan memiliki wewenang lebih luas untuk menemukan jawaban atas pertanyaan diatas.


Sebuah fakta dan data bisa terungkap biasanya berawal dari dugaan-dugaan yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada di sekitar kita.