Kenapa Sistem Pendidikan di Indonesia Tidak dibuat Seperti Les Privat?

Apakah anda pernah mengikuti pengalaman les Privat?


Jika anda pernah ikut les privat seperti di Primagama atau Neutron atau tempat les privat yang lain, anda pasti akan menemukan sistem pengajaran yang sangat baik. Jika anda pernah mengikuti les privat misalnya pelajaran bahasa Inggris, disana banyak sekali tawaran dan jaminan bahwa hanya mengikuti les privat dalam waktu 1-3 bulan anda di jamin mahir berbahasa inggris aktiv. Begitu juga dalam les pelajaran-pelajaran yang lain seperti matematika dan lain-lain.


Bagaimana dengan sistem pengajaran di sekolah kita ???


Saya ambil kasus contoh misalnya dalam Pelajaran bahasa Inggris. Di Indonesia, saat ini sudah diwajibkan pelajaran bahasa Inggris diberikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD).


Dari SD kemudian dilanjutkan sampai di tingkat SMP dan naik lagi hingga ke tingkat SMU dan Perguruan Tinggi, semuanya pasti ada mata pelajaran Bahasa Inggris.


Tapi dari begitu lama dan banyak diberikan pelajaran bahasa Inggris dari SD hingga perguruan tinggi, BAGAIMANA HASILNYA ??


Saya berani katakan hampir mayoritas mereka yang sudah mengikuti pelajaran bahasa Inggris dari SD sampai ke tingkat perguruan tinggi ketika hanya mengandalkan pelajaran-pelajaran di sekolah tanpa mengikuti les privat diluar sekolah, maka kemampuan mereka dalam mempelajari bahasa Inggris sangat minim, bahkan ketika saya ngobrol dengan banyak teman-teman saya yang sudah bergelar sarjana, mereka masih katakan BELUM BISA berbahasa Inggris dengan baik.


Ironis bukan ?


Kita belajar bahasa inggris dari SD hingga ke perguruan tinggi, ternyata tetap saja belum bisa mahir berbahasa Inggris, Tapi kita belajar Les Privat Bahasa Inggris DIJAMIN 1-3 Bulan saja sudah Mahir berbahasa Inggris.


Melalui tulisan ini saya sama sekali tidak bermaksud menyalahkan guru secara keseluruhan, tapi disini saya hanya ingin mengajak bahwa ada KEANEHAN dalam sistem dan MODEL mengajar di sekolah-sekolah.


Melihat kasus yang saya contohkan diatas, kenapa para guru kemudian tidak berfikir dan memiliki keinginan atau mencari tahu bagaimana sich cara dan metode mengajar di lembaga-lembaga Les Privat ?


Kok mereka bisa mengajarkan bahasa Inggris begitu cepat kepada peserta les Privat ?


Apakah kemudian lagi-lagi para guru kita malas memberi pelajaran seeprti cara yang dilakukan para tutor-tutor di lembaga-lembaga les privat karena seorang guru hanya diberi GAJI KECIL?


Jika gaji kecil ini alasanya, apakah berarti para pengajar di sekolah-sekolah itu lupa dengan GELAR MULYA mereka sebagai "PAHLAWAN TANPA TANDA JASA" ?


Untuk pemerintah dalam hal ini memang harus mencari solusi yang tepat lagi bijak. Tapi para guru dan pengajar juga jangan terlalu menilai pengabdian anda sebagai guru hanya dari segi materi. Karena toh walaupun gaji anda kecil, tapi jika anda dalam mengajarkan anak didik anda hanya akan menjadi anak yang tidak cerdas, tidakkah anda malu sebagai gurunya?


Kenapa tidak kemudian anda berfikir walaupun dengan gaji yang minim tapi jika anda terus belajar bagaimana mengajarkan sebuah materi pelajaran yang simple, kreativ dan bisa mencerdaskan anak didik anda dengan lebih cepat dan kemudian siswa-siswi anda meraih banyak prestasi karena jasa anda, tidakkah itu akan jauh lebih membanggakan jika hanya dibandingkan dengan sebuah materi belaka ??


Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menyudutkan profesi guru di sekolah-sekolah, tapi hanya sebuah renungan pribadi saya yang prihatin bahwa saat ini semakin orang lebih menganggap bahwa untuk bisa pandai bahasa Inggris, Pandai matematika, dan pelajaran-pelajaran yang lain seorang pelajar harus rajin les, privat dan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.


Kalau sudah seperti itu, kemudian saya berfikir, UNTUK APA Pendidikan Sekolah? Apakah hanya mengandalkan Legalitas Ijazah saja tanpa pernah berfikir bagaimana bisa memberikan sistem pendidikan yang berkwalitas melebihi les privat ???



sehingga kedepan diharapkan siswa tidak perlu lagi datang mengikuti les privat di luar jam sekolah DENGAN BIAYA YANG MAHAL KARENA GURU DAN PENGAJAR SERTA SISTEM DAN METODE MENGAJAR PARA GURU DI SEKOLAH SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARIPADA di LEMBAGA-LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DAN LES PRIVAT.



Salam hormat untuk para GURU, buktikan gelar mulyamu "PAHLAWAN TANPA TANDA JASA" ...


Saya menulis ini benar-benar didasari dengan niat memberikan saran dan masukan untuk para guru. Kami sadar bahwa di negeri ini tidak sedikit guru-guru yang memang teramat sangat baik mereka dalam mengabdi sebagai guru. Mereka tak pernah berharap balas jasa atau gaji.


Apalagi kalau guru-guru GTT atau guru-guru yang berjuang di pedalaman, saya haturkan hormat saya untuk anda para guru yang memiliki niat baik untuk menjadi guru. Apalagi jika kinerja kalian anda buktikan dengan menghasilkan murid-murid terbaik. Sungguh engkau layak mendapatkan gelar pahlawan tanpa tanda jasa.


Namun kita juga harus membuaka mata kita bahwa di negeri ini juga tetap masih ada guru-guru yang mengajar hanya asal saja. Ada juga guru yang hanya bermental mengajar asal yang penting dapat duit. Namun semoga saja guru yang seperti itu jumlahnya yang minoritas di Indonesia.


Referensi Bacaan: